Laporan Praktikum Uji Karbohidrat Metode Iodin Mata Kuliah Biokimia Tanaman



LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT DENGAN METODE IODIN
MATA KULIAH BIOKIMIA TANAMAN

Dosen Pengampu :
Inti Mulyono Arti, STP. MSc.
Adinda Nurul Huda M, SP. MSi.
 
Disusun Oleh Kelompok 4 :
1.      Eva Proditus Sianturi              (48416507)
2.      Primastya Yoesanangga           (48416511)
3.      Salifa Quratul Aini Sabrina    (48416514)


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Karbohidrat Dengan Metode Iodin”. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia Tanaman. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami selama penyusunan laporan sehingga laporan ini bisa selesai tepat pada waktunya. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.




Jakarta, November 2017

                                                                                    Tim Penulis







BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karbohidrat tersebar luas dalam tunbuhan dan hewan senyawa ini memiliki pesan struktural dan metabolik yang penting. Pada tumbuhan, glukosa disentesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati (kanji) atau digunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel tumbuhan. Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserapa ke dalam aliran darah menjadi glukosa di hati. Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antara lain diabetes melitus, galaktosimea, penyakit penimbunan glikogen dan toleransi laktosa (Murray. 2009 ; 119).
Dalam metabolisme karbohidrat kita ketahui bahwa glukosa dapat menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat pula disimpan dahulu sebagai cadangan sumber energi dalam bentuk glikogen. Polisakarida ini digunakan tubuh sewaktu–waktu  tubuh memerlukan energi. Sumber karbohidrat dalam makanan terutama berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses fotosintesis (Poedjiadi. 2009 ; 376).
Pati atau amilum merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan berdiameter berkisar antara 5-50 nm. Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida.  Pati terutama terdapat dalam  padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu  jenis pati berbeda satu sama lain bergantung jenis tanaman asalnya. Rantai glukosa terikat satu sama lain melalui ikatan alfa yang dapat dipecah dalam proses pencernaan (Almatsier, 2010).
Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik. Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk menentukan struktur molekul polisakarida (Sirajuddin dan Najamuddin, 2011).
Aquadest bersifat netral sehingga tidak dapat menghidrolisa glukosa walaupun disertai pemanasan. Aquadest hanya berfungsi sebagai pelarut. Aquadest bukanlah reagen, dan aquadest memiliki pH netral, tidak asam serta tidak basa. Sehingga pencampuran aquades tidak akan menghambat reaksi hidrolisis pati.
Aquades adalah air hasil destilasi atau penyulingan sama dengan air murni atau H20, kerena H20 hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral merupakan pelarut yang universal. Penambahan akuades pada penetapan karbohidrat metode iodin adalah sebagai larutan netral (Kumalasari dan Iwan, 2012).
Uji Iodin bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagent yang digunakan adalah larutan iodine yang merupakan I2 terlarut dalam potassium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru , amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
1.2. Tujuan
1.      Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui jenis karbohidrat pada suatu jenis bahan pangan.
2.      Untuk mengetahui cara uji karbohidrat dengan metode iodin.





BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Uji Karbohidrat Dengan Metode Iodin mata kuliah Biokimia Tanaman dilaksanakan di Universitas Gunadarma kampus F6, Depok pada hari Senin, 30 Oktober 2017 pukul 09.00 – 12.00.
2.2. Alat dan Bahan
2.2.1.  Alat
1.  Wadah
2.  Sendok
3.  Alat Tulis
4.  Kamera Handphone
5.  Cutter
2.2.2.  Bahan
1.  Tahu
2.  Tempe
3.  Pisang
4.  Alpukat
5.  Bawang Merah
6.  Ubi
7.  Putih Telur
8.  Kuning Telur
9.  Kentang
10.  Kacang Tanah
11.  Betadine
2.3. Prinsip Kerja
1. Siapkan alat dan bahan untuk praktikum.
2. Kupas kulit pada telur, pisang, alpukat, ubi, kentang, dan bawang. Kemudian potong kecil-kecil telur, pisang, alpukat, ubi, kentang, bawang, tahu, tempe, dan kacang tanah.
3. Lalu jadikan bahan yang sudah dipotong kecil-kecil sebagai sampel.
4. Setelah sampel dihaluskan masukkan sampel ke dalam pallete yang telah di sediakan.
5. Masing-masing sampel ditetesi dengan cairan iodin berupa betadine, sebanyak 3 tetes.
6. Diamkan selama 2-3 menit, kemudian amati perubahan warna yang terjadi pada sampel.
7. Catat hasil dari pengamatan pada lembar praktikum.
2.4. Diagram Alir
            Bahan : Tahu, Tempe, Alpukat, Pisang, Bawang Merah, Ubi, Putih Telur, Kuning Telur, Kentang, dan Kacang Tanah.
           
 










 





 












BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
 3.1. Hasil
Tabel 1. Pengujian Karbohidrat dengan metode Iodin
No.
Bahan
Perlakuan
Kontrol
Iodin
1.
Tahu
Putih Pucat
Putih Pucat
2.
Tempe
Putih Pucat
Putih Pucat
3.
Pisang
Putih Keruh
Biru
4.
Alpukat
Hijau
Kuning
5.
Bawang Merah
Putih
Putih
6.
Ubi Jalar
Putih
Biru
7.
Putih Telur
Putih
Putih
8.
Kuning Telur
Kuning
Putih
9.
Kentang
Putih Keruh
Biru
10.
Kacang Tanah
Putih Pucat
Putih Pucat

3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dari Uji Karbohidrat dengan metode Iodin menggunakan bahan - bahan seperti tahu, tempe, pisang, alpukat, bawang merah, ubi jalar, putih telur, kuning telur, kentang, dan kacang tanah. Dan hasil pengamatan tersebut menunjukan bahwa beberapa bahan berubah warna karena ditambahkannya larutan Iodin. Perubahan warna tersebut terjadi pada kentang, pisang, dan ubi.

Gambar 1. Sebelum diberi larutan Iodin.   Gambar 2. Setelah diberi larutan Iodin.
Kentang memiliki kandungan karbohidrat mencapai 18% dan kentang juga mengandung amilum. Pisang memiliki kandungan karbohidrat sebesar 25%. Dan Ubi jalar mengandung karbohidrat sebesar 28%. Ketiga bahan tersebut memiliki kandungan amilum dan karbohidrat yang tinggi karena itu perubahan warna terjadi saat diberikan larutan Iodin, hal tersebut sesuai dengan pendapat Monruw (2010) yaitu amilum dengan iodin dapat membentuk kompleks biru, amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat. Winarno (2004) menyatakan bahwa kandungan karbohidrat menjadi berwarna biru hal ini terjadi karena adanya amilum, warna biru terbentuk akibat adanya reaksi dari ikatan amilum pada dengan molekul pada larutan iodin pada saat proses penambahan larutan iodin.
Tahu, tempe, bawang merah, putih telur, kuning telur, dan kacang tanah mengalami perubahan warna menjadi berwarna putih, hal tersebut dikarenakan bahan – bahan tersebut tidak mengandung karbohidrat yang tinggi dan tidak ada reaksi dari ikatan amilum.





BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
            Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahan – bahan yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan kandungan amilum maka saat diberikan larutan Iodin akan berubah warna menjadi warna biru karena adanya reaksi dari ikatan amilum dengan molekul pada larutan Iodin.
4.2. Saran
            Penggunaan alat – alat yang lebih baik harus dilakukan pada praktikum berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kumalasari, Intan & Iwan, Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia harper (27 ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Sirajuddin, S., dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. Makassar: UNHAS-Press.
Winarno, F. O. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uji Lemak Kelompok 4

laporan Praktikum Uji Protein