Uji Lemak Kelompok 4
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI LEMAK PADA MAKANAN
MATA KULIAH BIOKIMIA TANAMAN
Disusun oleh:
Kelompok 4
Eva Proditus Sianturi ; 48416507; 2017
Primastya Yoesanangga ; 48416511; 2017
Lifa Quaisa ; 48416512; 2017
Dosen Pengampu :
Adinda Nurul Huda, SP., MSi.
Inti Mulyo Arti, STP., MSc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan.Dalam pengolahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega,dan margarin.Penambahan lemak juga dimaksudkan untuk meningkatkan ekstur dan cita rasa makanan, seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kue-kue, dan pada beberapa jenis masakan lainnya.Penambahan lemak dapat meningkatkan citarasa dan mutu dari suatu makanan, namun penggunaannya harus tetap terkendali dan jumlahnya tidak berlebihan.
1.2 Rumusan Masalah
Mengapa lemak menyisakan minyak di kertas ?
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui penyebab lemak menyisakan minyak di kertas.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Uji Lemak pada Makanan dilaksanakan pada Senin, 30 Oktober 2017 di Kampus F6 Universitas Gunadarma pada pukul 09.00 - 12.00 WIB.
2.2. Alat dan Bahan
2.2.1. Alat
1. Kertas HVS
2. Sendok
3. Alat tulis
4. Kamera Handphone
2.2.2. Bahan
1. Kacang tanah
2. Bawang merah
3. Pisang
4. Alpukat
5. Tempe
6. Tahu
7. Ubi
8. Kentang
9. Kuning telur
10. Putih telur
2.3. Prinsip Kerja
1. Siapkan 1 lembar kertas HVS.
2. Memberi batas diantara 10 bahan tersebut pada kertas dan beri label.
3. Mengambil bahan seperlunya menggunakan sendok.
4. Menggosok bahan pada kertas yang sudah diberi label sampai terlihat kandungan lemak pada bahan tersebut.
5. Mengeringkan kertas tersebut sampai kandungan lemak semakin terlihat.
6. Dokumentasikan hasil uji lemak pada kertas tersebut.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian umum kata lemak (fat) mempunyai arti tidak suatu zat yang tidak larut dalam air dan dapat dipisahkan dari tanaman atau binatang. Sedangkan minyak (oil) dapat mempunyai dua pengertian. Bila digunakan bersama-sama dengan lemak dalam ekspresi “fat and oil” atau “lemak dan minyak” maka dapat diartikan bahwa zat tersebut sebagai lemak. Kecuali bila ia merupakan bentuk cairan yang sempurna pada suhu biasa, maka ia disebut minyak. Minyak sendiri dapa dibedakan secara fundamentaldari berbagai macam cairan lain seperti minyak tambang (mineral oil) dan minyak atsiri (essential oil). Minyak sering juga disebu asam lemak (fatty acid) sekarang penggunaan perkataan “fat” diartikan untuk meliputi lemak dan minyak lemak menjadi lazim (Sastrohamidjojo, 2005).
Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah triester dan gliserol yang disebut gliserida. Jika ketiga asam lemak itu identik, maka hasilnya akan merupakan triliserida yang sederhana. Tetapi bila ketiga asam lemak itu berbeda maka akamn menghasilkan trigliserida camouran. Pada mono dan digliserida masing-masing hanya mengandung lebih dari satu asam lemak. Hingga dengan demikian dalam molekulnya mempunyai gugus hidroksil yang bebas. Di dalam lemak alam, campuran trigliserida mengandung lebih dari satu jenis asam lemak. Hal ini lebih umum dari pada tersusun atas satu macam asam lemak (Sastrohamidjojo, 2005).
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau trigliserol. Kedua istilah ini berarati “triester (dari) gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat sebarang. Pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sedangkan besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida pada tumbuhan cenderung berupa minyak oleh karena itu sering terdengan ungkapan lemak hewani (lemak babi, lemak sapi) dan minyak nabati (minyak jagung, minyak bung matahari) (Fessenden dkk, 1987).
yang disebut asam karboksilat. Umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tidak bercabang. Lemak dan minyak sering kali diberi nama sebagai derifat asam-asam lemak. Misal tristearin dan tripalmitat dari gliserol disebut tripasmitin. Miyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasadipakai untuk penamaan ester (Fessenden dkk, 1987).
Lemak dan minyak juga masukan dalam golongan lipid dimana Sifat utama lipid adalah tidak larut dalam air dan hanya larut pada pelarut-pelarut khusus yaitu pelarut non polar seperti alkohol (panas) khloroform, eter, aseton dan sebagainya. Sebagai akibat lipid tidak larut dalam air maka fungsi biologis utama lipid adalah dikatakan sebagai peindung sel atau bagian-bagian sel. Zat atau senyawa yang dilindungi oleh lipid akan kedap air dan akan lebih awet. Oleh karena itu pula lipid dikatakan sebagai pengawet. Pada membran sel lipid adalah bagian integral membran, karena itu lipid sebagai pelindung sel juga terlibat pada proses translokasi zat/ senyawa melalui membran sel (masuk keluar sel) (Wahab, 2004).
Lipid adalah zat atau senyawa yang bersifat tidak menghantarkan listrik yang baik. Berbagai organ tubuh yang berfungsi sebagai penghantar impuls atau rangsangan selalu dibungkus oleh lipid sebagai isolator, misalnya pada organ syaraf hewan-hewan tingkat tinggi atau manusia. Lipid juga sebagai peredam atau kedap suhu. Karena lipid juga sebagai isolator suhu, hewan-hewan yang hidup di kutub dibawah kulitnya disimpan lapisan lemak yang tebal agar suhu tubuh kurang lebih 37oC dapat dipertahankan (Wahab, 2004).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Berikut hasil praktikum uji kandungan lemak yang terdapat pada 10 bahan makanan :
No
|
Bahan Makanan
|
Kandungan Lemak
|
1.
|
Kacang tanah
|
Ada
|
2.
|
Bawang merah
|
Ada
|
3.
|
Pisang
|
Tidak ada
|
4.
|
Alpukat
|
Ada
|
5.
|
Tempe
|
Ada
|
6.
|
Tahu
|
Ada
|
7.
|
Ubi
|
Tidak ada
|
8.
|
Kentang
|
Tidak ada
|
9.
|
Kuning telur
|
Ada
|
10.
|
Putih telur
|
Tidak ada
|
Tabel 1. Kandungan Lemak pada Makanan
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, makanan yang mengandung lemak yaitu kacang tanah, bawang merah, alpukat, tempe, tahu, dan kuning telur. Sedangkan pisang, ubi, kentang, dan putih telur tidak mengandung lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak akan menimbulkan efek transparan pada kertas HVS setelah digosok dan didiamkan beberapa menit, sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung lemak tidak menimbulkan efek transparan pada kertas HVS. Menurut Wahab(2004) lemak dan minyak juga masukan dalam golongan lipid dimana Sifat utama lipid adalah tidak larut dalam air dan hanya larut pada pelarut-pelarut khusus yaitu pelarut non polar seperti alkohol (panas) khloroform, eter, aseton dan sebagainya. Sebagai akibat lipid tidak larut dalam air maka fungsi biologis utama lipid adalah dikatakan sebagai peindung sel atau bagian-bagian sel. Zat atau senyawa yang dilindungi oleh lipid akan kedap air dan akan lebih awet.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lemak dan minyak merupakan golongan lipid yang tidak larut dalam air , sehingga ketika bahan digosok ke kertas dan ditunggu beberapa saat air akan kering tanpa sisa sedangkan lemak akan membekas pada kertas
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralp dkk. 18982. Kimia Organik Edisi ke tiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sastrohamidjojo, hardjono. 2005. Kimia organik stereo kimia, karbohidrat,lemak dan protein. Gadjah Mada University Press: Yogjakarta.
Wahab, H. M. 2004. Pengantar Biokimia Edisi Revisi. Bayu Media Publishing: Malang
Komentar
Posting Komentar